Lembar Peryataan
Saya yang di bawah ini,
Nama : Shofi
Rismanandi
Nim : 110511427077
Menyatakan
dengan ini bahwa buku yang saya buat adalah murni buah karya saya sendiri dan
tidak ada unsur plagiat meniru karya
orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti melakukakan plagiat, saya bersedia mengulangi matakuliah ini.
Penulis
Shofi Rismanandi
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang
telah memberikan limpahan rahmat, hidayah dan kenikmatan yang tidak akan pernah
terhitung banyaknya yang mana telah memberikan kelancaran bagi saya untuk
menyusun buku dengan judul REPARASI SISTEM PENDINGINAN MESIN MOBIL ini sebagai
tugas mata kuliah Perawatan Mesin yang di bina oleh Bapak Putut Murdanto.
Buku ini ditujukan untuk para
pembaca guna menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang otomotif, khususnya
pada bagian sistem pendinginan mesin mobil.
Semoga apa yang telah saya buat
dalam buku ini bisa memberikan manfaat kepada saya serta kepada para pembaca
yang budiman. Saya sangat menyadari bahwa apa yang telah saya buat di dalam
buku ini masih sangat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu saya
berharap dengan sangat kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
yang budiman untuk kesempurnaan penyusunan buku dari saya kedepan.
Malang,
Desember 2012
Penyusun
Penyusun
Shofi
Rismanandi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
............................................................................................ i
LEMBAR
PERNYATAAN.................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................
1
BAB 2 JENIS
PENDINGINAN BESERTA KOMPONEN SISTEM PENDINGIN PADA MOBIL ......................................................................................................... 2
A.
JENIS PENDINGINAN ........................................................................ 2
1.
Pendinginan Udara
(Pendinginan Langsung) .................................... 2
2.
Pendinginan Air (Pendinginan Tidak Langsung) ............................. 3
B.
KOMPONEN
SISTEM PENDINGIN ................................................ 3
1. Pendingin
udara ................................................................................ 3
2. Pendingin
Air .................................................................................... 3
BAB 3 CARA
KERJA KOMPONEN .................................................................. 16
A.
TUTUP
RADIATOR .......................................................................... 16
1. Pengontrolan
Berdasarkan Kenaikan Tekanan ............................. 16
2. Pengontrolan
Berdasarkan Penurunan Tekanan ........................... 17
B.
TERMOSTAT .................................................................................... 17
C.
POMPA
AIR ....................................................................................... 18
D.
RADIATOR ........................................................................................ 19
E.
SISTEM
PERINGATAN TEMPERATUR ..................................... 20
1. Jenis
Sakelar .................................................................................... 20
2. Jenis
Tahanan Bervariabel ............................................................... 21
BAB 4 PERAWATAN SISTEM PENDINGIN PADA MOBIL ............... 23
1.
Menguras seluruh
isi Radiator ....................................................... 23
2.
.Membilas Radiator ........................................................................ 23
3.
Pengecekan Akhir .......................................................................... 24
BAB 5 SERVICE DAN PENYETELAN 25
1.
Pemeriksaan Visual ...................................................................... 25
2.
Permukaan Air
Radiator ............................................................... 26
3.
Sabuk Kipas .................................................................................. 27
BAB 6 PENAGANAN DARURAT
RADIATOR MOBIL PADA SAAT MOBIL SEDANG DIGUNAKAN BERJALAN ...................................................... 29
BAB 7 MERAWAT DAN MENCEGAH KEBOCORAN PADA RADIATOR ......................................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………....……...... 33
BAB 1
PENDAHULUAN
Mobil merupakan hal penting yang berhubungan dengan kegiatan manusia setiap hari. Mobil berfungsi sebagai alat transportasi. Dikalangan masyarakat umum, baik menengah ke bawah dan menengah keatas mungkin hampir setiap kepala keluarga memiliki alat transportasi berupa mobil ini. Mobil adalah kendaraan yang digerakkan oleh sebuah mesin. Tentunya, kendaraan ini memerlukan perawatan dan perbaikan khusus mengingat kegunaan dan fungsinya.
Di dalam
buku ini, saya akan membahas tentang Sistim pendinginan pada mesin mobil.
Proses pembakaran yang
berlangsung terus menerus dalam mesin mengakibatkan mesin dalam kondisi
temperatur yang sangat tinggi. Temperatur sangat tinggi akan mengakibatkan
desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian besar mesin juga berada di
lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia sehingga menurunkan faktor
keamanan. Temperatur yang sangat rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam
proses kerja mesin. Sistem pendinginan digunakan agar temperatur mesin terjaga
pada batas temperatur kerja yang ideal. Oleh karena itu, sistim pendinginanan
pada mesin mobil sangat diperlukan.
BAB 2
JENIS PENDINGINAN
BESERTA KOMPONEN SISTEM PENDINGIN PADA MOBIL
A.
JENIS
PENDINGINAN
Mesin
pembakaran dalam adalah suatu mesin panas yang selama beroprasi temperatur gas
dalam ruang pembakaran bisa mencapai 2500 ºC. Disekitar ruang pembakaran bahan
logam akan mencapai suhu sekitar 600 ºC. Oleh karena itu, diperlukan adanya
suatu sistem pendinginan mesin. Cara pendinginann mesin yang dikenal selama ini
adalah sebagai berikut :
1) Secara langsung (dengan sistem pendinginan udara)
1) Secara langsung (dengan sistem pendinginan udara)
2) Secara tidak langsung
(kombinasi antara pendinginan air dan udara).
Kedua cara ini
dapat menyerap 33% panas mesin ke atmosfer (udara luar) melalui atau dengan
daya konveksi, yakni udara dihamburkan ke permukaan bahan logam yang panas.
Bagaimanapun efisien mesin akan berkurang jika pemindahan panas semakin
bertambah.
1.
Pendinginan
Udara (Pendinginan Langsung)
Pendinginan
udara digunakan jika panas dari mesin yang bekerja /berputar dilewatkan pada
sirip, rusuk, atau fins ke udara luar. Dasar penggunaan sistem pendinginan ini
tergantung pada hal–hal berikut.
a). Perbedaan temperatur antara
panas mesin dengan udara sekitar
b). Luas permukaan dimana panas
dikeluarkan/ disemburkan.
c). Tingkat aliran udara pada
permukaan yang dikenai.
2.
Pendinginan Air (Pendinginan Tidak Langsung)
dalam sistem
pendinginan mesin dengan air, panas dilewatkan/ ditransfer ke air di sekitar
ruang bakar dan silinder.
Air yang panas
kemudian beredar menuju radiator. Air diteruskan melalui pipa radiator,
panasnya ditransfer ke sirip radiator dimana panas tersebut disemburkanke
udara. Air kemudian kembali ke mesin.
Beberapa faktor yang menentukan
tingkat pendinginan adalah sebagai berikut :
a) Perbedaan antara temperatur dan udara.
b) Perbandingan aliran air.
c) Luas permukaan kisi-kisi radiator.
d) Perbandingan aliran udara.
B.
KOMPONEN
SISTEM PENDINGIN
1.
Pendingin
udara
Pada
umumnyajenis pendinginan mesin dengan udara mempunya sirip (rusuk) dan selubung
serta sebuah kipas angin.
A.
Sirip/
Rusuk Pendingin
Dipasang atau dimasukkan pada
kepala silinder dan badan silinder.
B.
Kipas/
Fan Radial
1) Digerakkan
oleh sebuah mesin pada poros atau sebuah sabuk V.
2) Dipasang
pada mesin dalam posisi dapat menyemprotkan udara luar.
C.
Selubung
Panas
1) Terbuat
dari lembaran baja atau plastik.
2) Dipasang
pada mesin sedemikian rupa sehingga aliran udara dari kipas diarahkan langsung
menuju bagian paling panas.
2.
Pendingin
Air
Komponen yang
digunakan dalam sistem pendingin air adalah sebagai berikut.
a) Radiator.
b) Pompa Air.
c) Jaket air dan penyumbat lubang.
d) Tutup radiator .
e) Pengukur panas.
f) Baling-baling dan selubung
pengarah.
g) Selang karet dan penjepit/
klem selang.
h) Lampu peringata temperatur/
lampu tanda atau meteran.
i) Botol pelimpah/ penampung.
a.
Radiator
Radiator
menerima air yang telah menjadi panas dari mesin. Air panas mengalir melalui
pipa dan menyemburkan panasnya ke udara luar melalui sirip-sirip. Posisi
radiator pada kendaraan tergantung pada posisi mesin, tetapi dalam beberapa hal
aliran udara keluar perlu untuk efisiensi kerja.
Pada kendaraan
bermesin depan, biasanya radiator diletakkan di depan mesin dalam posisi
terbuka untuk sirkulasi udara melalui kisi-kisi di depan kendaraan. Bentuk
radiator bisa merupakan aliran tegak.
Jenis aliran tegak
1) Air
mengalir dari tangki atas melalui bagian tengah ke tangki bawah.
2) Pada
umumnya kedalaman core/inti kurang
dari lebarnya, jenis ini dipassang dibawah garis batas dari kendaraan modern.
3) Pada
jenis ini baut pengait/ pemasangan dihimpitkan pada baut penopang dalam.
4) Jenis
aliran menyilang.
5) Air
mengalir dari satu sisi yang lain dari radiator.
6) Kedalaman
rusuk (core) radiator kurang
dibanding lebarnya sehingga dapat dipasang dibawah garis batas terendah pada
kendaraan modern.
7) Bautlah
pengait atas dan bawah baut terletak diantara penopang dalam.
b.
Pompa
Air
Pompa air
mengedarkan air dari mesin ke radiator dan kembali lagi ke radiator untuk
memastikan aliran yang positif. Pompa jenis sentrifugal digunakan untuk membuat
air mengalir secara teratur tanpa memerlukan tenaga yang berlebihan untuk
mengendalikannya.
Pada umumnya
pompa dipasang/ ditopang di depan blok mesin dan dikendalikan oleh sabuk V atau
sabuk gerigidari engkol mesin. Jalan masuk pompa dihubungkan ke radiator oleh
selang bawah radiator. Jalan tersebut berfungsi sebagai jalan keluaran untuk
melangsungkan air kebagian paling panas dari blok mesin dan kepala silinder.
c.
Jaket/
Kantong Air
Jaket air
terdiri dari selubung/ pembungkus terluar, silinder, dan ruang pembakaran.
Ruangan antara jaket air kiri dengan silinder rung bakar dan selubung merupakan
ruang air tempat panas dikonversikan. Ruang jaket air diperluas untuk
menyebarkan bagian logam yang terpanas dari bagiasn mesin seperti dudukan
katup.
d.
Sumbat
Penutup
Selama
penuangan pada blokmesin, silinder mesin, dan kepala silinder, perlu untuk
memberikan lubang dalam dua bagian besar. Lubang terletak pada didindingterluar
dari kantong air. Oleh karena itu, harus disumbat. Sumbat/ penutup lubang jaket
air diletakkan dalam blok mesin pada kepala silinder. Penyumbat dipasang dengan
erat dalam masing-masing lubang bersama dengan sil/ penguat yang cocok dan
efektif yang membentuk sebuah perapat air.
Berikut ini adalah jenis-jenis
penyumbat lubang.
1)
Cangkir
berbentuk langsing lebih besar dari lubang.
2)
Cakram
atau disk bentuknya cembung dan langsing dan diameternya lebih kecil dari
lubang.
3)
Uliran/
sekrup jenis yang lain ditemukan dalam beberapa mesin diesel dan mesin alat
berat disekrupkan dalam lubang.
e.
Tutup
Radiator
Semua
kendaraan dipasang dengan menggunakan tutup radiator bertekanan. Sehingga
mengakibatkan beberapa hal berikut ini.
1) Radiator
yang lebih kecil bisa digunakan.
2) Pompa
air lebih efisien.
3) Pemanasan
ditempat dapat dikurangi.
4) Kehilangan
air melalui evaporasi dapat dikurangi.
5) Gelombang
air dapat ditekan.
Tutup radiator
adalah bagian dari katup tekanan dan berkedudukan lebih rendah dalam leher
radiator adalah tempat katup. Ketika katup terkunci di leher, tekanan katup
komplit, masing-masing katup mempunyai tingkat tekanan yang ditempelkan pada
bagian atasnya. Masuk dalam katup tekanan adalah sebuah langkah kecil katup
untuk mencegah terbentuknya tekanana rendah dalam sistem pendingin air.
f.
Termostat
(Alat Pengatur Panas)
Termostat
mengijinkan mesin untuk memanaskan dengan cepat dan mengaturnya dalam
temperatur yang sesuai. Hal ini dapat mencapai bentuk mesin yang lebih baik dan
hidup mesin lebih lama. Termostat terletak dalam ruang aliran keluar air mesin.
Ketika katup ditutup sirkulasi air melalui radiator dibatasi. Kepala katup
dihubungkan ke elemen yang mudah panas yang dipanasi oleh air. Bila elemen
panas ia akam memuai dan membuka katup, bila elemen dingin ia mengerut dan
menutup katup. Selama katup menutup sirkulasi air berjalan terus.
Jenis-jenis Termostat
1) Jenis
bellows.
2) Jenis
wax
1) Jenis
bellows
Type ini
digunakan dalam beberapa mesin pendinginan dengan udaara untuk mengoperasikan
katup aliran udara, type ini digunakan pada awal adanya sistem pendinginan air
tetapi tidak digunakan pada sisitem modern dengan pemberian tekanan.
2) Jenis
wax
Tipe ini
digunakan dalam air pendinginan mesin, ini mungkin sebuah katup kupu-kupu,
umumnya diletakkan pada sebuaruang kecil dibaut pada kepala silinder, pengukur
suhu ditempelkan pada termostat atau pada katup, dibuka beberapa derajat lebih
tinggi. Tingkat temperatur berarak anatara 76 ºC dan 94 ºC.
g.
Kipas
dan Pengarah Panas
Untuk
memastikan aliran udara yang benar melalui core/
inti radiator dan sekitar mesin, kipas dipasang dengan engkol mesin atau lewat
sabuk fleksibel dan roda-roda puli. Beberapa pabrik menggunakan motor listrik
untuk menghidupkan kipas. Kipas ini terdiri dari sebuah daun/ bilah yang
terbuat dari baja tipis atau bahan plastik. Ketika baling-baling/ kipas
berputar, bilah (blade) menggerakkan
udara kedalam unit mesin.
Untuk
melangsungkan aliran udara ke mesin, pengarah panas dipasang disekitar kipas.
Pengarah tersebut menambai efisiensi kipas untuk mengurangi panas yang menyebar
dan mncegah udara dalam ruang mesin.
1) Pengontrolan
Pengoperasian Kipas
Kipas memiliki tiga hal yang
tidak menguntungkan terutapa ketika dihidupkan terus menerus.
a) Berisik
.
b) Menyerap
tenaga mesin sebesar 2-3 kuda.
c) Ketika
beroperasi atau tidak, pendinginan tetap diperlukan. Ketika mesin dinyalakan
dalam kondisi dingin, kipas angin dengan segera menyaebarkan aliran udara dan
menambah waktu pemanasan.
2) Bilah/
daun kipas yang fleksibel
Bilah kipas yang fleksibel (lentur)
terbuat dari plastik, sehingga ketika kecepatan bertambah sudut bilah
digerakkan oleh tekanan udara. Metode ini mempunyai efek berikut.
a) Operasinya
tenang pada kecepatan mesin yang lebih tinggi.
b) Sedikit
tenaga yang diserap dalam kecepatan tinggi, bilah yang rata mrnggantikan
sedikit udara dan untuk itu sedikit usaha diperlukan untuk memutar kipas.
Bilah plastik berbentuk lempeng,
untuk mengurangi aliran udara diatas mesin dan juga bahan ditempatkan pada
mesin oleh kipas.
3) Penggerak
Kipas Sentrifugal
Beberapa sistem direncanakan
untuk melepas kipas pada kecepatan mesin tinggi pada saat maju kedepan maka
mobil mempunyai pendinginan udara. Mekanisme demikian adalah cara mengukur
panas yang dikontrol oleh cairan kopling yang mengubah kecepatan kipas dengan
menyesuaikan dengan temperatur mesin.
4) Kipas
Elektrik
Kipas ditopang antara radiator
atau kisi-kisi atau pada mesin di
sebelah radiator, digerakkan oleh motor listrik dan digerakkan oleh sebuah
tombol yang peka temperatur dalam sistem pendinginan.
Keuntungannya
a) Pengoperasiannya hanya ketika diperlikan.
b) Bunyi gaduh dapat dikurangi karena tidak beroperasi terus
menerus.
c) Tenaga tidak terus menerus mengalir dari mesin.
d) Kipas elektrik sering dipasang sebagai penggerak tambahan
pada mesin ketika kendaraan
digunakan secara ekstensif dalam kondisi panas.
h.
Selang-Selang
Karet dan Penjepit/ Klem Selang
Selang karet
membuat hubungan yang fleksibel antara mesin dan radiator atau komponen
lainnya, seperti pemanas dan AC. Penguat penjepit selang karet digunakan untuk
hal-hal berikut.
1) Membalut
permukaan
2) Menjaga
tekanan dalam sistem dengan menahan kelenturannya.
3) Menjadi
peredam suhu dalam sistem pendinginan.
Berikut ini adalah nama dari macam-macam
selang.
a) Selang
radiator atas
1. Menghubungkan
bagian teratas dari radiator ke pengeluar (outlet)
ruang pengukur panas.
2. Menyalurkan
air panas dari mesin ke radiator.
b) Selang
radiator bawah
1. Menghubungkan
bagian radiator terbawah ke saluran masuk pompa air.
2. Menyalurkan
air hangat dari radiator ke mesin.
c) Selang
bypas (ketika dipasang)
1. Menghubungkan
bagian lebih rendah pada ruang termostat ke sisi jalan masuk pompa air.
2. Menyediakan
sirkulasi pompa ketika termostat tertutup.
d) Selang
pemanas
1. Digunakan
untuk mengedarkan air ke pemanas kendaraan atau saluran masuk pompa.
2. Satu
selang menghubungkan bagian terendah ruang termostat atau kepala silinder dan
melangsungkan air panas ke pemanas.
3. Selang
yang lain menghubungkan ke sisi jalan masuk pada pompa air untuk menyalurkan
air hangat kembali ke mesin.
e) Selang
penjepit
Selang penjepit digunakan untuk
melindungi kerapatan selang untuk macam-macam hubungan (pada ujung selang) .
Bebrapa jenis selang penjepit
1) Jubile.
2) Tipe
sekrup.
3) Tipe
kancing atau spring.
i.
Sistem
Tanda Bahaya (Peringatan) pada Temperatur
Sisitem ini dipasang dalam
kendaraan bermotor, terdiri dari dua komponen utama yakni :
Unit pengirim :
1) Unit
disekrupkan pada jaket air pada blok mesin untuk mengedarkan zat pendingin
sehingga dapat mengalir ke bola lampu.
2) Unit
ini terdiri atas tombol Off-On yang beroperasi ketika temperatur air mencapai
nilai preset atau unit tahanan yang berubah ubah oleh temperaturair dan
digunakan pada sirkuit penunjuk indikator.
j.
Botol
Pelimpah
Botol pelimpah
dipasang pada unit mesin di dekat radiator, dihubungkan oleh radiator dialirkan
oleh selang karet, sering disebut sistem pemulihan.
Pendinginan botol atau tabung biasanya terbungkus plastik
dan mempunyai tanda ″Add & Full ″ , untuk mengatasi kelebihan atau
melimpahnya zat pendingin dari radiator ketika sistem pendinginan mulai panas,
seperti sisitem pendinginan zat pendingin ditransfer kembali ke radiator
melalui selang.
Kegunaan
botol pelimpah ini adalah untuk memelihara zat pendingin dan membuatnya lebih
mudah untuk memeriksa tingkat derajat panas.
BAB 3
CARA KERJA KOMPONEN
A.
TUTUP
RADIATOR
Cara kerja
tutup radiator terdiri atas dua tahap, yaitu dikontrol berdasarkan kenaikan
tekanan dan dikontrol berdasarkan penurunan tekanan.
1.
Pengontrolan
Berdasarkan Kenaikan Tekanan
Untuk
mengontrol sejumlah tekanan yang terdiri pada sistem pendinginan, tutup
radiator disatukan dengan klep relief penekan, dengan sebuah pegas yang
dibebani.
Cara kerja
dari klep tersebut adalah sebagai berikut.
1) Air
memuai jika dipanaskan. Panas akibat pembakaran menyebabkan pengembangan.
2) Pengembangan/
ekspansi ini mereduksi volume (memperkecil volume dari udara atau tekanan air
pada atas rdiator).
3) Pada
tekanan tertentu, katup akan terbuka karena tekanan pegas.
4) Pada
tekanan ideal katup akan tertutup oleh pegas.
5) Tekanan
akan kembali pada nilai tertentu jika air telah panas.
2.
Pengontrolan Berdasarkan Penurunan Tekanan
Jika mesin pada posisi Off, air
dalam sistem pendingan akan menjadi
dingin dan tekanan akan menurun. Jika tekanan pada udara luar menurun, sistem
akan menutup.
Jika tekanan menurun dibawah
tekanan udara luar, suatu kevakuman akan terjadi pada sistem. Kevakuman
tersebut akan menyebabkan dua hal berikut.
1) Lapisan
radiator dan sambungannya akan bocor.
2) Saluran
dan komponen pada radiator akan sobek/ rusak.
Untuk mencegah kevakuman dari
reaksi yang terjadi, tekanan atmosfir harus diturunkan selama masuk sistem
pendinginan. Hal ini akan membuat klep vakumdengan sebuah pegas terbebani (yang
dipasang pada tutup radiator).
Sebagaimana tekanan pada sistem
pendinginan drop (turun) dibawah tekanan udara luar, katup akan terbuka
sehingga menekan pegas, udara akan melimpah/ keluar kedalam radiator atau air
jika suatu botol pelimpah dipasang, jika tekanan pada sistem pendinginan sam
dengan tekanan atmosfer, pegas menutup katupnya.
B.
TERMOSTAT
Adalah katup
pengontrol panas yang dipasang pada blok mesin dan radiator bagian atas.
Termostat memiliki fungsi berikut.
1) Membatasi
sirkulasi air selama temperatur pengoperasian mesin tercapai.
2) Mengatur
pertambahan sirkulasi air jika mesin beroperasi pada temperatur tersebut.
Termostat Wax akan menutup jika pada tabung metal disekeliling selubung
Fleksibel dimasukkan piston tirus. Jika termostat Wax telah panas, ia akan mengembang dan
menekan selubung sehingga menjalankan piston tirus keluar dan selanjutnya akan
membuka piston katupnya.
1) Pegas
akan kembali jika dikompresikan. Jika termostat Wax dingin, akan bergerak
mundur dan menutup katup.
2) Pegas
pengembali akan menutup katup dan memegangnya.
C.
POMPA
AIR
Sesuai dengan
posisinya, kipas pompa secara lengkap dengan air jika mesin berhenti. Jika
mesin distarter, akan terjadi hal-hal berikut.
1. Kipas
pompa berputar pada kira-kira kecepatan mesin. Kipas pompa ini digerakkan pada
poros engkol.
2. Putaran
tenaga kipas dari air mengalir ke pusatnya/ tengah.
3) Tekanan
air pada sisi luar pompa mengakibatkan tekanan rendah pada pusatnya.
4) Tenaga
air pada daerah tekanan rendah akan melewati saluran masuk. Hal ini akan
mengakibatkan perbedaan tekanan pada saluran masuk pompa dan pusatdari kipas.
5) Termostat
akan membuka dan air akan bersikulasi dari mesin ke radiator, dari radiator ke
pompa melalui saluran masuk kipas, dimana tekanan tersebut akan ke mesin.
6) Seperti
kecepatan mesin yang terdahulu, pompa memberikan tekanan yang menyebabkan air
mengalir.
D.
RADIATOR
Aspek yang
paling penting dari pengoperasian radiator adalah bahwa sebagaimana air
didinginkan, alirannya lebih rapat dan turun (drop) dikarenakan gaya gravitasi.
Rangkaian ini mengakibatkan gerakan berputar (sirkulasi) yang disebut Thermoshipon action. Metode pendinginan
ini tidak lama digunakan sebabradiator yang kecil. Oleh sebab itu, gaya
konveksi (rambatan) pada sistem pendinginan diharapkan dapat mengubah berat
jenis air untuk membantu peredarannya.
1) Air
hangat dari mesin ditekan ke bagian atas radiator olrh pompa air.
2) Air
berpindah ke bagian bawah melewati tube (core/inti)
radiator sehingga terjadi perbedaan tekanan pada bagian atas dan bawah yang
disebabkan oleh tekanan pompa air. Hal tersebut mengakibatkan perubahan tekanan
berat jenis air.
3) Sebagaimana
air yang melewati tube, panasnya akan diredam/ diserap melalui dinding tube,
pipa inti radiator dan rusuk pendingin.
4) Pada
waktu yang sama, udara ditekan melalui tube dan rusuk oleh gerakan maju
kendaraa dan kipas angin.
5) Pada
saat udara didinginkan oleh dinding tube dan rusuk pendingin, panas akan
disemburkan/ dibuang ke udara luar.
6) Air
hangat tinggal di tangki bawah radiator dan masuk ke saluran pompa air.
E.
SISTEM
PERINGATAN TEMPERATUR
1.
Jenis
Sakelar
Unit pengukur
ini digunakan dengan sebuah lampu belakang dan mempunyai satu unit kontak. Satu
unit kontak dipasang pada sebuah logam tipis (bilah tipis) dan lainnya pada
bodi alat pengukur. Logam tipis/ lempengan bimetal diisolasi pada bodinya yang
dilengkapi sebuah penghubung, kabel LT dari lampu.
1) Sebuah
kontak akan terbuka jika air menjadi dingin sehingga menyebabkan rangkaian/
sirkuit kelistrikan akan terbuka dan masa kembali ke lampu. Jika penyalaan (ignition) di-On-kan maka lampu tidak
akan menyala.
2) Jika
air telah panas, bimetal mulai mulai membengkok dan terdapat pada celah kontak.
3) Pada
waktu menyetel temperatur, pada umunya dibawah titik didih sistem pendingin,
kontak akan menutup.
4) Lampu
akan menyala, sirkuit akan tersambung lengkap bila ignition (penyalaan) On, ini
memberi peringatan kepada pengemudi bahwa mesin terlalu panas.
2.
Jenis
Tahanan Bervariabel
Unit pengukur
menggunakan suatu pengukur dan mempunyai sebuah tahanan yang bervariabel dalam
bola lampu. Ujung satu dari tahanan diisolasikan dari bodi pengukur dan
dipasangkan ke kabel LT dari pengukur. Ujung yang lain dipasang pada bodi
pengukur.
1) Jika
harga/ nilai tahanan tinggi maka air menjadi dingin.
2) Jika
igniton (sistim penyalaan) On, arus
mengalir dalam sirkuit pengukur adalah rendah sewaktu tahanan menjadi tinggi,
jarum pada pengukur tidak bergerak atau tinggal pada posisi dingin dari skala
pengukur.
3) Bila
air menjadi panas, nilai tahanan berkurang dan menyebabkan aliran arus akan
naik pada sirkuit pengukur, jarum pada pengukur mulai bergerak maju ke posisi
panas dari skala.
4) Pada
penyetelan temperatur, secara umum pada titik didih dari sistem pendingin,
tahanan nilainya tetap dan jarum pengukur bergerak penuh dari skala ke aliran
arus yang tinggi.
BAB 4
PERAWATAN SISTEM
PENDINGIN PADA MOBIL
Radiator
mobil adalah salah satu bagian penting untuk proses pendinginan mesin. Oleh
karenanya radiator wajib untuk terus di cek dan diperiksa setiap kali anda
hendak mengunakan mobil Anda. Radiator juga berkompeten terjadi pengendapan
Lumpur didalamnya, yang bisa menyumbat kelancaran sirkulasi air. Bagi Anda yang
ingin coba-coba melakukan perawatan ringan radiator, tips dibawah ini mungkin
berguna untuk Anda ketahui.
Ikuti langkah-langkah berikut :
1.Kuras seluruh isi Radiator.
Buka petutup lubang pengisian Radiator bagian atas, kemudian buka Lubang pembuangan radiator yang terletak di bagian kanan/kiri bawah Radiator. Kosongkan air radiator lewat lubang pembuangan ini.
2.Bilas Radiator.
Setelah air terkuras semua, biasanya masih ada sisa air yang terjebak di ruang mesin sekitar 1-2 liter, untuk itu anda harus membilasnya. Caranya Tutup kembali lubang pembuangan air Radiator, isi radiator dengan air aki botol biru (bukan accu zuur) hingga penuh (lubang pengisian jangan ditutup, untuk mengetahui jika ada kekurangan air akibat udara yang terjebak di dalam mesin dan baru keluar saat mesin dijalankan, tambahkan air jika berkurang). Nyalakan mesin hingga mencapai suhu ideal, TERMOSTAT baru akan terbuka pada suhu ini dan air bisa bersirkulasi sempurna dari ruang mesin ke Radiator, biarkan mesin menyala hingga +/- 15 menit, matikan mesin dan biarkan agak dingin, kuras air seperti langkah no.1, anda bisa mengulangi langkah no. 2 sebanyak sekali atau 2 kali lagi jika perlu.
Ikuti langkah-langkah berikut :
1.Kuras seluruh isi Radiator.
Buka petutup lubang pengisian Radiator bagian atas, kemudian buka Lubang pembuangan radiator yang terletak di bagian kanan/kiri bawah Radiator. Kosongkan air radiator lewat lubang pembuangan ini.
2.Bilas Radiator.
Setelah air terkuras semua, biasanya masih ada sisa air yang terjebak di ruang mesin sekitar 1-2 liter, untuk itu anda harus membilasnya. Caranya Tutup kembali lubang pembuangan air Radiator, isi radiator dengan air aki botol biru (bukan accu zuur) hingga penuh (lubang pengisian jangan ditutup, untuk mengetahui jika ada kekurangan air akibat udara yang terjebak di dalam mesin dan baru keluar saat mesin dijalankan, tambahkan air jika berkurang). Nyalakan mesin hingga mencapai suhu ideal, TERMOSTAT baru akan terbuka pada suhu ini dan air bisa bersirkulasi sempurna dari ruang mesin ke Radiator, biarkan mesin menyala hingga +/- 15 menit, matikan mesin dan biarkan agak dingin, kuras air seperti langkah no.1, anda bisa mengulangi langkah no. 2 sebanyak sekali atau 2 kali lagi jika perlu.
3.Pengecekan Akhir
Langkah
terakhir setelah yakin bahwa ruang mesin, radiator dan jalur sirkulasinya cukup
bersih dari air mineral/tanah, tutup kembali lubang pembuangan dengan
kekencangan secukupnya, lebih baik lagi jika lubang pembunagan dililit seal
tape untuk menghindari rembesan.
BAB 5
SERVICE DAN PENYETELAN
Sistem
pendinginan adalah salah satu dari sekian banyak sistem yang vital dari kendaraan
bermotor. Untuk itu, perlu dilakukan pemeriksaan yang teratur dan servis kecil
atau penyetelan ketika diperlukan.
Servis umum adalah sebagai
berikut.
1) Pemeriksaan kondisi
komponen-komponenya.
2) Pemeriksaan tingkat
pendinginan.
3) Pemeriksaan kondisi dan
tegangan sabuk kipas.
A. PEMERIKSAAN VISUAL
Untuk melihat komponen dari
sistim pendinginan, prosesnya adalah sebagai berikut.
1) Parkir
kendaraan pada permukaan yang rata.
a) Gunakan
rem parkir.
b) Pilih
bak proseneling pada posisi netral, pasang pada bak proseneling otomatis.
c) Topang
roda bila perlu.
2) Naikkan
tutup mesin dan topang penyangganya.
3) Tempatkan
penutup atas diatas penopang.
4) Periksa
daerah berikut dariu kebocoran.
a) Sambungan
antara selang dan komponennya.
b) Sumbat penutup.
c) Tutup pompa air.
d) Core/ inti radiator dan sambungan tangkinya.
e) Gasket atau paking kepala
silinder.
f) Unit sensor/ sender dan kabel
busi.
5) Periksa semua selang, apakah
mengalami pembengkokan, kekerasan, keretakan dan pembusukan, serta tercampurnya
minyak.
6) Kontrol minyak bak engkol dari
kontaminasi (tercampurnya) dari air.
a) Lepaskan tongkat pengukur oli.
b) Amati warna oli, tidak boleh
berwarna abu-abu atau putih susu.
c) Amati tetes air, endapan, atau
kelebihan oli di tongkat pengukur.
7) Periksa inti radiator terhadap
gangguan seperti : kotoran, daun, minyak, serangga, daun kipas yang bengkok,
dan bilah kipas rusak.
8) Kontrol
kipas terhadap kelonggaran, kerusakan, dan kebengkokkan.
9) Kontrol
sabuk kipas.
B.
PERMUKAAN
AIR RADIATOR
Permukaan air harus
diperiksa secara teratur. Pemeriksaan lebih baik dailakukan sehari sebelum
perjalanan pertama. pada kendaraan yang dilengkapi dengan botol pelimpah,
periksa permukaan air pendingin antara tanda tambah dan penuh (Add-full). Pada
sistem yang lain perlu melepaskan tutup radiator.
Berikut ini
adalah cara melepas tutup radiator.
1) Putar
tutup ¼ putaran.
2) Tekan
tutup kua-kuat ke bawah hingga lonjakan tekanan terasa.
3) Putar tutup sejauh ¼ putaran, pertahankan
tekanan.
4) Lepaskan
tutup.
Ketika melepaskan tutup radiator dari mesin
dalam keadaan panasn prosesnya sebagai berikut.
1) Gunakan
waktu untuk mendinginkan mesin bila mungkin.
2) Letakkan
kain tebal atau kain lap diatas tutup radiator.
3) Putar
tutup radiator pelan-pelan berlawanan arah jarum jam ¼ lingkaran.
4) Tunggu
sampai semua tekanan bebas/ berkurang banyak.
5) Tekan
tutup ke bawah dengan kuat dan putar sejauh ¼ lingkaran.
6) Lepaskan
tutup.
Zat pendingin
dapat ditambahkan ke radiator sampai tingkat yang cocok yang bisa diperoleh.
pabrik kendaraan biasanya mengkhususkan permukaan yang dipertahankan oleh zat
pendingin dalam radiator.
Pada kendaraan yang
dilengkapi dengan botol pelimpah, tingkat pendingin dikontrol melalui tabung
plastik yang tembus pandang dan tingkat pertahanan antara tanda khusus. Tutup
radiator harus dilepas secara berkala ketika mesin dingin akibat sistem yang
telah penuh.
Melepas Tutup Radiator
Tutup
biasanya terjamin oleh cara penjepitannya yaitu dua baja di bawah tempat tutup
kedalam dua lubang dalam leher pengisi radiator.
a) Letakkan
tutup pada leher radiator dan gunakan tekanan kuat ke bawah.
b) Putar
tutup searah jartum jam kira-kira ¼ putaran.
c) Pastikan
tutup berada diatas perhentian dengan baik.
d) Putar
tutup sejauh ¼ putaran sampai katup tekanan berkedudukan secara benar.
C.
SABUK
KIPAS
Kondisi dan
tegangan sabuk kipas harus dikontrol secara teratur. Kerusakan yang tidak di
kontrol secara teratur akan menyebabkan panas yang berlebihan.
Sabuk kipas
harus dikontrol untuk mengetahui hal-hal berikut.
1) Pelapisan
Pelapisan ini ditunjukkan oleh permukaan
yang mengilap pada sisi sabuk yang disebabkan oleh adanya gesekan yang
terus-menerus. Oleh karena itu, sabuk harus diperbarui.
2) Kedudukan
yang tidak tepat dalam roda puli
Kedudukan yang tidak tepat pada roda puli
disebabkan oleh penggunaan atau ukuran yang tidak sesuai sebelum dipasang.
Sabuk harus diperbarui.
3) Sabuk
yang rusak
a) Kerusakan
dapat berupa keretakan pada bagian dalam sabuk atau terurainya kain karet
penutup. Sabuk harus diperbarui.
b) Minyak
mesin yang menetes ke sabuk akan merusak dan menyebabkan sabuk selip.
c) Puli
aus yang digunakan terlalu dalam kedudukannya/ letaknya akan menyebabkan sabuk
membungkus puli dan sobek.
4) Sabuk
kipas longgar
a) Sabuk
kipas yang longgar menyebabkan sabuk menjadi terentang.
b) Sabuk
harus disetel sesuai petunjuk pembuatannya atau seperti diuraikan dalam bagian
berikut.
c) Bila
sabuk masih kendor setelah semua penyetelan dilakukan, maka harus diperbarui.
Untuk menyetel sabuk kipas adalah
sebagai berikut.
a) Longgarkan
baut poros dan penyetelan klem baut penjepit.
b) Ikat
pengganti
c) Pererat
baut penjepit.
d) Pererat
baut poros.
Ketika menggunakan pengungkit yang
menperoleh tegangan yang tepat, gunakan pengungkit kayu dan gunakan kekuatan
untuk pengganti kait depan dan belakang.
Jumlah penyetelan yang diperlukan diukur oleh
penyimpangan sabuk atau oleh penggunaan alat pengukur tegangan sabuk.
Pembengkokan sabuk biasanya diukur oleh penggunaan/ pemakaian tekanan tepat
pada sabuk antara dua roda puli khusus. Jarak sabuk dapat dibelokkan harus
sesuai dengan spesifikasi pembuatannya.
BAB 6
PENAGANAN DARURAT
RADIATOR MOBIL PADA SAAT MOBIL SEDANG DIGUNAKAN BERJALAN
Jika mesin mobil
menjadi panas secara drastis, saatnya Anda mengecek kondisi air radiator mobil.
Sebab, berkurangnya air radiator bisa disebabkan oleh penguapan dan kebocoran.
Penguapan adalah hal yang umum terjadi. Namun, jika air radiator berkurang
dengan cepat dan suhu meningkat tajam dalam waktu singkat, kemungkinan terjadi
kebocoran dalam radiator mobil Anda. Maka dari itu, perawatan radiator patut di
perhatikan.
Radiator adalah komponen yang berfungsi sebagai pengatur suhu mesin. Di
dalamnya, terdapat air radiator ( water cooling system) yang bertugas
mendinginkan mesin. Untuk mencegah korosi, air radiator perlu diganti secara
berkala. Kebocoran dalam sistem terjadi ketika air radiator terhisap masuk ke
ruang bakar atau masuk ke dalam sistem pelumasan.
Anda bisa mengecek kondisi oli terlebih dahulu. Apabila warna oli berubah
seperti susu, tandanya air telah masuk ke dalam sistem pelumasan. Jika warna
oli tidak berubah, kemungkinan air terhisap masuk ke dalam ruang bakar.
Ada baiknya mengisi air radiator dengan air murni H2O. Air murni H20 bisa
didapat di bengkel dan toko otomotif. Ciri-ciri air murni adalah bertutup biru
dengan keterangan ” bisa digunakan untuk air radiator”.
Alternatif lainnya, gunakan radiator coolant. Radiator coolant berfungsi
sebagai pelumas,memperlambat terjadinya korosi, dan meningkatkan titik didih
air. Jika menggunakan coolant untuk radiator, sebaiknya tidak mengganti-ganti
merek untuk menghindari reaksi kimia antar merek. Anda juga bisa menggunakan
campuran antara air murni dan radiator coolant untuk mengisi air radiator.
Dengan demikian, radiator Anda akan tetap awet, tidak mudah bocor, dan tidak
mudah panas.
Pada kondisi darurat,
dengan kondisi mesin panas, anda dapat memeriksa dan menambah air radiator
dengan cara berikut, ini:
1)
Hentikan
kendaraan Anda ditempat yang aman
2)
Biarkan
mesin dalam keadaan hidup
3)
Buka tutup
mesin
4)
Ambil kain
atau lap dan basahkan dengan air, kemudian putar tutup radiator perlahan-lahan
hingga udara panas dalam radiator mengalir keluar.
5)
Biarkan
air keluar dari tekanan radiator keluar hingga terhenti.
6)
Buka tutup
radiator
7)
Tambahkan
air kedalam radiator sampai penuh
8)
Injak
pedal gas
9)
Tambahkan
air kembali kedalam radiator
10) Tutupkan kembali tutup radiator
11) Mobil sudah siap dipakai kembali
Penting untuk diperhatikan
“Jangan sekali-kali Anda menambah air radiator pada saat mesin panas dalam keadaan mesin mati.”
Karena kemungkinan besar Anda akan terkena semburan air panas yang keluar dari lubang radiator saat air diisi. Kulit bisa melepuh jika terkena cipratan air radiator. Hal ini terjadi karena tekanan air didalam radiator lebih besar dari tekanan udara diluar radiator, hingga air akan menyemprot keluar.
“Jangan sekali-kali Anda menambah air radiator pada saat mesin panas dalam keadaan mesin mati.”
Karena kemungkinan besar Anda akan terkena semburan air panas yang keluar dari lubang radiator saat air diisi. Kulit bisa melepuh jika terkena cipratan air radiator. Hal ini terjadi karena tekanan air didalam radiator lebih besar dari tekanan udara diluar radiator, hingga air akan menyemprot keluar.
BAB 7
MERAWAT DAN MENCEGAH KEBOCORAN PADA RADIATOR
Radiator merupakan suatu bagian dari sistem komponen pendingin yang
berfungsi untuk menjaga suhu mesin kendaraan supaya tetap normal, apabila
komponen yang satu ini tidak berfungsi dengan baik maka dampak yang akan
dialami oleh kendaraan anda adalah overheating atau panas berlebih pada mesin
yang bisa berakibat sangat fatal pada yaitu semua komponen dalaman mesin
terutama klep atau katup masuk dan buang bahan bakar serta komponen lainnya
akan mengalami pemuaian yang berlebihan dan dapat dipastikan kendaraan
anda pasti akan turun mesin.
Dampak dari pemaparan diatas, hal yang paling ditakuti pengemudi dalam
berkendaraan terumata jika anda melakukan perjalanan jauh terlebih lagi pada
malam hari adalah salah satunya penyakit yang ditimbulkan radiator beserta efek
sampingnya yaitu radiator bocor yang disebabkan oleh korosi atau karat pada
permukaan sirip pendingin pada radiator, juga kemungkinan oleh benda-benda lain
dijalanan seperti batu yang terlempar dari ban keradiator sehingga menyebabkan
kebocoran. Dapadapat dipastikan anda mau tidak mau harus berhenti serta
menepikan kendaraan. Untuk menjaga dan merawat radiator kendaraan anda, tips
berikut ini mungkin bisa membantu anda.
1. Bila kendaraan
masih dalam kondisi baru sebelum anda mengisi air radiator, pastikan anda
menambah cairan zat kimia kedalam radiator mobil anda (radiator coolant)
kemudian tambahkan air hingga radiator anda penuh. Cairan tersebut efektif
membantu mencegah terjadinya korosi pada radiator serta saluran jacket
pendingin pada mesin sehingga anda tidak perlu khawatir akan korosi yang
ditimbulkan oleh air yang digunakan untuk mengisi radiator mobil anda.
2. Bila kendaraan anda
telah lama alias bukan baru lagi, maka proses bisa jadi akan bertambah panjang
karena berhubung sudah terjadi proses korosi pada saluran jacket pendingin
mesin dan radiator anda maka proses yang anda mesti lakukan adalah dengan cara
menguras radiator anda. Untuk menguras radiator anda bisa lakukan sendiri
dengan menggunakan cairan kimia bernama radiator flush, hal ini dilakukan untuk
melepaskan korosi pada saluran jacket pendingin mesin dan radiator mobil anda.
caranya :
a. Buang semua air
radiator mobil anda dengan jalan membuka penutup keran pada bagian bawah
radiator hingga benar benar kosong dan tutup kembali keran tersebut.
b. Lalu masukan
setengahnya cairan kimia radiator flush kedalam radiator anda dan tambahkan air
hingga penuh kemudian hidupkan mesin kurang lebih 20 menit. Setelah 20 menit
berlalu matikan mesin dan buang semua cairan dalam radiator anda dengan jalan
membuka keran radiator anda bagian bawah.
c. Jika radiator telah
kosong tutup kembali keran dan masukan air bersih tanpa cairan kimia dan
hidupkan mesin selama 5 menit setelah itu buang kembali, proses ini dilakukan
hingga 10 kali dengan durasi 5 menit.
d. Setelah 10 kali
sudah dibilas dengan air bersih maka masukan kembali sisa cairan kimia radiator
flush anda tersebut seluruhnya dan lakukan seperti pada proses diatas (a-c).
e. Setelah anda
selesai baru masukan cairan kimia radiator coolant dan isi dengan air bersih ke
dalam radiator anda
Untuk trik darurat radiator bocor jika sampai terjadi suatu saat nanti,
cara yang paling mudah dan sederhana adalah dengan jalan membeli sebungkus
sabun colek atau sabun cream di warung dan oleskan pada bagian radiator yang
mengalami kebocoran dan tunggu hingga kering, dimana biasanya jika radiator
dalam keadaan setengah panas atau hangat paling lama juga membutuhkan beberapa
menit saja kurang dari 5 menit sedangkan untuk jarak tempunya. Anda pasti
akan terkejut ,asalkan sabun cream yang di oleskan benar benar kering.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto.1994. Rangkuman Bahasan Reparasi Teknik Mobil.
Bandung: PT Tarsisto.
Daryanto. 1999. Reparasi Sistem Pendinginan Mesin
Mobil. Jakarta: Bumi Aksara.
Daryanto. 1993. Teknik Pemeliharaan Mobil Pemeriksaan
Dan Perbaikan. Jakarta: Bumi Aksara.
www.kiosban.com/
tips-perawatan-dan-pencegahan-kebocoran-pada radiator. Diakses pada 11-12-2012 pukul 07.48 pm